Senin, 24 Juni 2013

JURNAL PENYESUAIAN


  1. A.    Pengertian Jurnal Peyesuaian

   Ayat jurnal penyesuaian (Adjusment) adalah jurnal yang dibuat untuk mengoreksi akun-akun/ perkiraan-perkiraan/rekening-rekening buku besar, agar mencerminkan keadaan aset, kewajiban, ekuitas, beban, dan penghasilan yang sebenarnya.
   Kegunaan ayat jurnal penyesuaian (adjusment) adalah agar laporan keuangan yang disusun mencerminkan keadaan perusahaan yang sebenarnya.

  1. B.     Akun transitoris dan antisipasi

             Jurnal yang dicatat sampai ahkir periode belum mencerminkan keadaan perusahaan sebenarnya, oleh sebab itu dibuat penyesuaian pada ahkir periode yang dikenal dengan jurnal penyesuaian.
             Jurnal penyesuaian yaitu jurnal yang di buat pada ahkir periode akuntansi/pembukuan untuk menyesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya tentang pendapatan dan biaya yang benar-benar menjadi hak dan kewajiban pada periode yang bersangkutan.

  • Akun-akun TRANSITORIS

a.    Transitoris aktif
            Pos ini berhubungan dengan biaya –biaya yang sudah di bayar oleh perusahaan tetapi belum semuanya di manfaatkan oleh perusahaan .
Contoh :
-          Beban gaji
-          Beban dibayar di muka

Contoh pencatatan:
1.         Pendekatan neraca
-          Ketika pencatatan jurnal umum:
            Beban dibayar di muka                       Rp xx
                             Kas                                                                  Rp xx
-          Ketika pencatan jurnal penyesuaian:
            Beban …….                                        Rp xx
                        Beban dibayar di muka                                   Rp xx
2.      Pendekatan laba / rugi
-          Ketika pencatatan jurnal umum:
                 Beban …….                                        Rp xx
                             Kas                                                                  Rp xx
-          Ketika pencatan jurnal penyesuaian:
            Beban dibayar di muka                       Rp xx
                        Beban……                                                      Rp xx
a.    Transitoris pasif
     Pos ini berhubungan dengan penghasilan yang sudah diterima oleh perusahaan tetapi sebenarnya belum menjadi hak perusahaan .
Contoh akun yang berhubungan dengan pos transitoris pasif:
·         Pendapatan sewa di terima di muka
·         Pendapatan komisi di terima di muka
·         Pendapatan bunga yang di terima di muka




Contoh pencatatan
1.      Pendekatan neraca
-          Ketika pencatatan di jurnal umum:
            Kas                                                      Rp xx
                                     Utang Pendapatan                              Rp xx
-          Ketika pencatatan jurnal penyesuaian:
            Utang pendapatan                               R p xx
                        Pendapatan sewa                                Rp xx

2.      Pendekatan laba – rugi
-          Ketika pencatatan di jurnal umum:
                         Kas                                                      Rp xx
                                     Pendapatan sewa                                Rp xx
-          Ketika pencatatn di jurnal penyesuaian:
             Pendapatan sewa                                Rp xx
                        Utang pendapatan                                           Rp xx
  • Akun-Akun ANTISIPASI

a.    Antisipasi aktif
            Pos ini ini berhubungan dengan penghasilan yang sudah menjadi hak perusahaan, tetapi belum di catat pada ahkir periode
Contoh pencatatan:
                        Piutang pendapatan                            Rp xx
                                    Pendapatan ….                                   Rp xx
b.   Antisipasi pasif
            Pos ini berhubungan dengan biaya yang sudah menjadi kewajiban perusahaan, tetapi sampai ahkir periode belum di bayar.
Contoh akun yang berhubungan dengan pos ini adalah:
-          utang gaji
-          utang iklan
-          Perlengkapan ( supplies )
-          Penyusutan aktipa tetap
-          Taksiran piutang tak tertagih

Contoh pencatatan
                        Beban ……..                                      Rp xx
                                    Utang ……                                        Rp xx

  1. Kebutuhan Penyesuaian

Ayat jurnal yang memutakhirkan akun pada akhir periode disebut dengan ayat jurnal pe nyesuaian. Semua ayat jurnal penyesuaian paling sedikit mempengaruhi satu akun laporan laba rugi dan satu akun pada laporan neraca. Dengan demikian, suatu ayat  jurnal penyesuaian akan selalu melibatkan akun pendapatan atau beban dan akun aset atau kewajiban.

  1. D.    Jenis-Jenis Penyesuaian

Ayat jurnal penyesuaian apa sajakah yang diperlukan untuk memutakhirkan saldo akun di buku besar? Pada umumnya terdapat beberapa pos penyesuaian yaitu pos penangguhan (defferal)s dan pos akrual. Yang termasuk penangguhan adalah beban yang ditangguhkan atau beban dibayar di muka dan pendapatan yang ditangguhkan atau pendapatan diterima di muka. Sedangkan pos akrual meliputi beban akrual (yaitu beban yang sudah terjadi tetapi belum dicatat) dan pendapatan akrual (yaitu pendapatan yang telah dihasilkan tetapi belum dicatat).
Selain pos-pos tersebut terdapat dua pos lainnya yang meliputi beban depresiasi/ amortisasi serta kerugian piutang yang memerlukan penyesuaian untuk setiap periode.
Beberapa pos tersebut dapat dijabarkan dalambeberapa contoh berikut:
1.      Beban yang masih harus dibayar (utang beban), yaitu beban yang sudah menjadi kewajiban tetapi perusahaan belum mencatat.
2.      Piutang pendapatan, yaitu pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan tetapi belum dicatat.
3.      Beban dibayar di muka (persekot), yaitu  beban- beban yang sudah  dibayar tetapi  sebagian beban sebenarnya harus dibebankan pada periode yang akan datang. Pencatatan bisa diakui sebagai  beban dan juga bisa diakui sebagai aset.
4.      Pendapatan diterima di muka (utang), yaitu pendapatan yang sudah diterima tetapi sebenarnya sebagian pendapatan itu untuk periode berikutnya.
5.      Penyusutan (depresiasi), yaitu penggunaan aset tetap berwujud yang harus dibebankan pada suatu periode akuntansi.
6.      Perlengkapan yang digunakan yaitu sebagian dari harga beli perlengkapan yang sudah digunakan selama satu periode. Perlengkapan yang digunakan menjadi beban perlengkapan.
7.      Kerugian piutang, yaitu taksiran dari piutang usaha yang kemungkinan tidak bisa ditagih.

A.      PENGGUNAAN BAHAN HABIS PAKAI
      Telah diuraikan sebelumnya bahwa bahan habis pakai (sering disebut pula perlengkapan) yang terdapat pada neraca saldo ataupun buku besar. Nilai yang ada pada neraca saldo sudah pasti tidak sesuai dengan keadaan yang sebenanya. Oleh karena itu pada akhir periode perlu disesuaikan. Dengan demikian penyesuaiannya dilakukan dengan cara mendebit beban bahan habis pakai dan mengkredit bahan habis pakai.
Contoh:
Pada neraca saldo PT Kharisma terdapat akun perlengkapan Rp 3.500.000. Setelah diadakan inventarisasi, persediaan perlengkapan yang masih ada Rp 1.000.000. Dengan demikian perlengkapan yang telah digunakan adalah senilai Rp 2.500.000 yaitu Rp 3.500.000 – Rp 1.000.000.
Jurnal penyesuaiannya adalah:
Tanggal
Uraian
Ref
Debet
Kredit
Des
31
Beban Perlengkapan
          Perlengkapan

Rp 2.500.000

Rp 2.500.000


B.     BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR ( Utang beban)
        Pada akhir periode akuntansi, sering terdapat beban yang sebenarnya sudah dimanfaatkan oleh perusahaan, tetapi belum dibayar. Sehingga timbul hutang beban, seperti sebagian gaji karyawan yang belum dibayar, bunga yang masih harus dibayar.
Contoh:
PT Cahaya Abadi membayar gaji karyawannya seminggu sekali. Setiap hari sabtu Rp 3.000.000. Hari sabtu pada akhir bulan Desember 2002 berada pada tanggal 28. Buatlah jurnal penyesuaiannya!
Jawab:

Tanggal
Uraian
Ref
Debet
Kredit
2002Des
31
Beban gaji
      Utang gaji

Rp 1.000.000

Rp 1.000.000



C.    BEBAN DIBAYAR DI MUKA
Beban dibayar di muka adalah beban yang belum seluruhnya menjadi kewajiban perusahaan, tetapi sudah di bayar terlebih dahulu seperti sewa toko atau asuransi.
Contoh:
Pada tanggal 2 Mei 2004 dibayar sewa toko untuk 1 tahun Rp 6.000.000. Untuk memisahkan jumlah yang sudah menjadi beban dan yang belum tersebut perlu dibuat jurnal penyesuaian.
Jurnal penyesuaian yang dibuat tergantung pencatatannya pada saat pembayaran sewa tersebut, karena ada dua cara pencatatan pada saat pembayaran sewa, yaitu:
a.    Pendekatan Harta / Neraca
b.    Pendekatan Beban / Ikhtisar laba rugi
Dari transaksi diatas tanggal 2 Mei di atas dapat dicatat dan dibuat jurnal penyesuaian seperti berikut ini:
a.      Pendekatan Harta / Neraca
1.Pencatatan pada saat membayar sewa
Tanggal
Uraian
Ref
Debet
Kredit
2004Mei

2

Sewa dibayar dimuka
           Kas

Rp 6.000.000

Rp6.000.000
2. Jurnal Penyesuaian 31 Desember 2004
Tanggal
Uraian
Ref
Debet
Kredit
2004Des

31

Beban sewa
         Sewa dibayar dimuka

Rp 4.000.000

Rp4.000.000
     Penjelasan: Pada saat membayar dicatat pada akun sewa dibayar di muka sehingga sampai dengan akhir periode sewa dibayar di muka bersaldo debit Rp6.000.000. Sampai 31 Des 2004, sewa yang sudah menjadi beban (8/12 x Rp6.000.000=Rp 4.000.000). Jumlah tersebut harus dimunculkan sebagai beban tahun 2004.
b.      Pendekatan Beban/ Ikhtisar Laba Rugi
1. Pencatatan pada saat membayar sewa
Tanggal
Uraian
Ref
Debet
Kredit
2004
Mei

2

Beban sewa
         Sewa dibayar dimuka

Rp 6.000.000

Rp6.000.000

2. Jurnal Penyesuaian 31 Desember 2004
Tanggal
Uraian
Ref
Debet
Kredit
2004Des

31

Sewa dibayar di muka
         Beban sewa

Rp 2.000.000

Rp2.000.000
Penjelasan: Pada saat membayar dicatat pada akun beban sewa sehingga sampai dengan akhir periode akuntansi, akun beban sewa bersaldo debit Rp6.000.000, padahal sewa yang benar-benar sudah menjadi kewajiban (beban) tahun 2004 Rp 4.000.000. Berarti selebihnya Rp 2.000.000 belum menjadi kewajiban / beban.




D.    PENDAPATAN  YANG BELUM DITERIMA
Pada akhir periode akuntansi sering terdapat pendapatan yang sebenarnya sudah menjadi hak perusahaan, tetapi belum diterima pembayarannya. Berarti perusahaan mempunyai piutang pendapatan, seperti komisi yang masih harus diterima.
Contoh:
Sebuah perusahaan mempunyai simpanan deposito pada Bank Maju Bersama Rp 10.000.000. Dana tersebut mulai disimpan tanggal 1 November 2004, suku bunga 18% dan bunga dibayar setiap 3 bulan.
Berarti: Bunga deposito yang baru akan diterima 3 bulan berikutnya (1 Februari 2005), sedangkan buku sudah ditutup 31 Desember 2004. Jadi bunga yang masih harus diterima(piutang bunga selama 2 bulan yaitu  Rp 10.000.000x 2/12 x 18/100= Rp 300.000)
Jurnal Penyesuaiannya adalah:
Tanggal
Uraian
Ref
Debet
Kredit
2004Des

31

Piutang bunga
       Pendapatan bunga

Rp300..000

Rp 300..000

E.     PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA
Pendapatan diterima di muka adalah pendapatan yang sebenarnya belum menjadi hak perusahaan, tetapi sudah diterima lebih dulu. Contohnya: Sewa diterima di muka, asuransi diterima di muka.
Contoh:
Tanggal 10 Desember 2004 diterima uang muka dari pelanggan
Rp 5.000.000. Sampai dengan 31 Desember barang yang baru diberikan
Rp 3.500.000. Dari jumlah Rp 5.000.000 tersebut sebenarnya yang sudah menjadi hak perusahaan adalah Rp 3.500.000 sedang selebihnya belum menjadi hak perusahaan,karena belum diberikan seluruhnya.
Untuk memisahkan jumlah yang sudah menjadi hak perusahaan dan yang belum menjadi hak perusahaan itu perlu dibuat jurnal penyesuaian. Jurnal penyesuaiannya:
a. Cara pertama:
1.  Pencatatan pada saat menerima uang
Tanggal
Uraian
Ref
Debet
Kredit
2004Des

10

Kas
     Pendapatan

Rp5.000.000

Rp 5.000.000

2. Jurnal penyesuaian 31 Desember 2004
Tanggal
Uraian
Ref
Debet
Kredit
2004Des

31

Pendapatan
      Pendapatan diterima di muka

Rp3.500.000

Rp 3.500.000

b. Cara ke dua:
1. Pencatatan pada saat menerima uang
Tanggal
 Uraian
Ref
Debet
Kredit
2004Des

10

Kas
     Pendapatan diterima di muka

Rp5.000.000

Rp 5.000.000

2. Jurnal penyesuaian 31 Desember 2004
Tanggal
 Uraian
Ref
Debet
Kredit
2004Des
31

Pendapatan diterima di muka
      Pendapatan

Rp1.500.000

Rp 1.500.000

F.     PENYUSUTAN AKTIVA TETAP
Aktiva tetap adalah aktiva yang dapat dipakai berulang-ulang dalam jangka panjang seperti gedung, mesin, dan kendaraan. Walaupun kelompok aktiva tetap, tetapi tidak abadi selamanya.
Untuk mencatat pengurangan nilai atau penyusutan tersebut dilakukan dengan mendebit akun beban penyusutan dan mengkredit akumulasi penyusutan, sedangkan aktiva tetap dicatat sebesar harga perolehannya.
Contoh: Sebuah gedung dibeli pada tanggal 5 Juli 2004 seharga Rp120.000.000. Biaya balik nama Rp 9.000.000, gedung tersebut diperkirakan dapat dipakai selama 25 tahun dengan nilai sisa Rp 4.000.000. Buatlah jurnal penyesuaian 31 Desember 2004!
Jawab:
Harga perolehan gedung
=Rp 120.000.000 + Rp 9.000.000= Rp 129.000.000
Beban penyusutan tiap tahun
Rp 129.000.000 – Rp 4.000.000   = Rp 5.000.000
                     25
Beban Penyusutan tahun 2004
½  X Rp 5.000.000 = Rp 2.500.000
Jurnal penyesuaian 31 Desember 2004
Tanggal
 Uraian
Ref
Debet
Kredit
2005
Des

31

Beban penyusutan gedung
      Akm.Penyustan gedung

Rp2.500.000

Rp 2.500.000

G.    PENGHAPUSAN PIUTANG/ PIUTANG TAK TERTAGIH
  Di dunia bisnis mungkin saja terjadi piutang yang tidak dapat ditagih dikarenakan usahanya sedang jatuh pailid atau bahkan sengaja tidak membayar dengan cara meninggalkan tempat tinggalnya tanpa memberitahu. Untuk piutang yang tidak dapat ditagih itu perlu dihapuskan.
Ada dua cara untuk menghapuskan piutang yang tidak dapat tertagih yaitu:
a.     Metode langsung
b.    Metode tidak langsung
a.      Metode langsung
Dalam metode ini setiap terjadi piutang yang sudah pasti tidak akan dibayar, langsung dihapus dengan cara
Tanggal
 Uraian
Ref
Debet
Kredit
Des

31

Beban penghapusan piutang
     Piutang dagang

Rp xxxx

Rp xxxx

Tanggal
 Uraian
Ref
Debet
Kredit
Des

31

Kerugian piutang tak tertagih
     Cadangan piutang tak tertagih

Rp xxxx

Rp xxxx
b.      Metode Tidak langsung atau metode cadangan
Dalam metode ini , setiap akhir periode diadakan pengecekan terhadap seluruh piutang, mungkinkah ada piutang yang tidak dapat ditagih atau tidak dapat diterima pelunasannya. Untuk piutang yang tidak dapat ditagih dicatat pada akun cadangan piutang tak tertagih (Beban pengapusan piutang) dengan cara:


E.  Posting Jurnal Penyesuaian ke dalam Buku Besar
            Setelah membuat jurnal penyesuaian, maka jurnal penyesuaian di posting ke buku besar. Posting atau pemindahbukuan dari jurnal penyesuaian ke dalam buku besar mmiliki langkah-langkah yang sama seperti pemindah bukuan jurnal umum ke dalam buku besar.

F.   Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
            Neraca Saldo Setelah Penyesuaian adalah saldo2 buku besar  setelah disesuaikan dengan keadaan akhir tahun atau keadaan saat menyusun laporan keuangan. Yang disesuaikan adalah nilai saldo2 tertentu dalam neraca saldo. Apa yang dinilai dan bagaimana cara menyesuaikan diatur dalam kaidah akuntansi.  Penyesuaian saldo2 pada akhir tahun atas sebagian saldo rekening yang ada dalam neraca saldo tahun tersebut dilaksanakan dengan jurnal penyesuaian.
            Menurut aturan akuntansi, setelah Neraca Saldo disusun, tidak seluruh angka2 saldo tersebut  bisa dipakai untuk menyusun laporan keuangan karena sebagian saldo akun  belum menunjukan nilai yang seharusnya. Oleh karena itu sebagian saldo akun perlu disesuaikan untuk mendapatkan nilai yang seharusnya menurut aturan akuntansi.
            Neraca saldo setelah penyesuaian dibuat sama halnya cara penyajian neraca saldo dari buku beasar setelah pembuatan jurnal umum. Tujuan pembuatan neraca saldo adalah untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan.
            Saldo akun pada neraca saldo yang tidak dipengaruhi oleh jurnal penyesuaian dapat langsung dipindahkan ke kolom neraca saldo setelah penyesuaian (adjusted trial balance). Contoh dari akun yang tidak terpengaruh dengan jurnal penyesuaian adalah akun kas.
            Akun-akun dalam neraca saldo yang dipengaruhi oleh jurnal penyesuaian harus ditambah atau dikurangi dengan jurnal penyesuaian tersebut untuk memperoleh saldo disesuaikan.
Perlu diperhatikan juga bahwa tidak hanya akun yang telah ada dalam kolom neraca saldo saja yang dipindahkan ke kolom neraca saldo disesuaikan, tetapi penambahan akun-akun baru akibat dari jurnal penyesuaian juga dipindahkan dalam kolom neraca saldo disesuaikan.
neraca saldo setelah disesuaikan dapat disusun langsung dari buku besar setelah data penyesuaian dibukukan di dalamnya. Cara lain juga dapat dilakukan yaitu dengan membuat suatu kertas kerja yang terdiri dari 3 pasang kolom, kolom (1) untuk neraca saldo sebelum disesuaikan, kolom (2) untuk jurnal penyesuaian, dan kolom (3) untuk neraca saldo setelah disesuaikan.
            Dengan menggunakan data akurat yang tersedia dalam kolom 
neraca saldo setelah disesuaikan maka penyusunan laporan keuangan dapat dikerjakan dan akan menghasilkan laporan keuangan yang akurat pula.

1 komentar: